Geng Motor Imut (GMI) adalah salah satu praktisi praktik cerdas dari Kupang, Nusa Tenggara Timur yang didokumentasikan dan promosikan oleh Yayasan BaKTI. Kegiatan yang GMI lakukan adalah konvoi dengan motor memberikan pendampingan dari desa ke desa terkait pertanian, perternakan dan tekhnologi tepat guna.
Gestianus Sino dan Tim Kembali berbagi ilmu terkait system pertanian terintegrasi di Sumba Barat Daya, NTT pada Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan di Hotel Sinar Tambolaka, Kabupaten SBD. Lokasi kegiatan merupakan desa dampingan program BangKIT yang dikelola oleh BaKTI. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 02-03 Mei 2025. Kegiatan melibatkan 56 orang peserta (5 perempuan dan 51 laki-laki) dari 11 desa lokasi intervensi program BangKIT di Kabupaten SBD.
Di Lokasi dampingan program BangKIT yang dikelola BaKTI yakni di Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku produksi tanaman hortikultura masih sangat rendah sementara kebutuhan yang tinggi masih dipasok dari luar wilayah desa. Di sisi lain, ketersediaan lahan masih cukup luas namun belum dioptimalkan karena keterbatasan keterampilan teknik budidaya pertanian serta kapasitas manajerial kelembagaan kelompok tani.
Di Lokasi dampingan program BangKIT yang dikelola BaKTI yakni di Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku produksi tanaman hortikultura masih sangat rendah sementara kebutuhan yang tinggi masih dipasok dari luar wilayah desa. Di sisi lain, ketersediaan lahan masih cukup luas namun belum dioptimalkan karena keterbatasan keterampilan teknik budidaya pertanian serta kapasitas manajerial kelembagaan kelompok tani.
Sebagai salah satu upaya memastikan pertanian alami tetap berkelanjutan, pada tanggal 18 sd 20 Februari 2025 dilaksanakan Musyawarah dan Konsolidasi Advokasi Pertanian Alami Kabupaten Bulukumba yang diikuti oleh anak-anak muda aktivis petani laki-laki dan perempuan. Kegiatan dilaksanakan di Markas Komunitas Salassae di Desa Salassae.
Program "Dokter untuk Alam" diperluas ke 6 desa baru dengan skema pembayaran menggunakan bibit pohon. Yayasan Asri memiliki layanan kesehatan berupa klinik keliling yang mengunjungi daerah-daerah terpencil. Dalam kunjungannya, program klinik keliling melakukan pemeriksaan medis, dan memberikan informasi perawatan kesehatan kepada warga masyarakat. Kini, ASRI telah memperluas lokasi klinik keliling ke enam wilayah (Pangkalan Jihing, Cali, Sawah Sebokor, Matan, Sempurna, dan Air Manis).
Pada tanggal 12 Februari 2025 GS Organik menerima kunjungan Penjabat Gubernur NTT, Andriko Susanto. Kunjungan ini merupakan bentuk apresiasi atas kreativitas usaha tani terintegrasi yang dikembangkan GS Organik di Kabupaten Kupang. Dalam diskusi yang berlangsung di serambi kantor GS Organik Gubernur Andriko Susanto mendengarkan pemaparan GS Organik serta memberikan input-input bagi pengembangan GS Organik ke depan.
Pada tanggal 29 Agustus 2024, Gestianus Sino praktisi praktik cerdas pertanian terintegrasi dari Kupang Nusa Tenggara Timur memperoleh penghargaan Svarna Bhumi Award 2024. Ajang ini sebagai bentuk apresiasi untuk para pejuang pangan, khususnya bagi mereka yang sudah berkontribusi untuk sektor pertanian di Indonesia. Selain berinovasi, penerima penghargaan ini juga dinilai telah memberikan dampak positif yang besar dalam aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan bagi industri pertanian nasional.
Sebagai sebuah desa yang dikenal dengan sistem pertaniannya yang maju dengan mengusung konsep pertanian alami, banyak pihak yang datang berkunjung ke Salassae untuk berdiskusi menimba ilmu pertanian alami atau mengundang petani Salassae untuk sharing. Antusiasme pihak luar untuk belajar ditanggapi pengurus KSPS (Koperasi Swabina Pedesaan Salassae) dengan rutin melaksanakan event pertukaran pengetahuan yangmenghadirkan banyak petani dan pelaku di sector pertanian.
Upaya konservasi, pemberdayaan di sekitar wilayah hutan serta pemberian layanan Kesehatan bagi masyarakat oleh Yayasan Asri (Alam Sehat Lestari) mulai direplikasi di tanah Papua tepatnya Provinsi Papua Barat Daya di tahun 2024 ini. Mengambil lokasi di Kabupaten Tambrauw, sejumlah 400 kepala keluarga di distrik Fef, Syujak, Miyah dan Mubrani akan menjadi warga dampingan Yayasan yang memulai kiprahnya di Kalimantan Barat ini.