Residential Learning INSPIRASI 2025
Residential Learning merupakan bagian penting dari Sustainable Development Course (SDC) Part 1 dalam rangkaian Indonesia Young Leaders Programme (INSPIRASI) 2025. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 2–13 Juni 2025 di Hotel Luwansa Manado, Sulawesi Utara dan diikuti oleh 10 peserta Cohort INSPIRASI 2025. Mereka adalah Orpha dari Jayapura, Jovan dari Ambon, Andi Rahman dari Halmahera, Andrew dari Merauke, Mada dari Jayapura, Didi dari Makassar, Sovia dari Bajawa, Theo dari Seram Bagian Barat, Noe dari Makassar dan Pawan dari Lombok. Tujuan residensial ini adalah untuk memberikan landasan pemahaman mengenai pembangunan berkelanjutan serta memperkuat kapasitas peserta dalam riset dan pengembangan proyek aksi berbasis komunitas.
Hari pertama di Week-1 (2-6 Juni) dimulai dengan sesi pembukaan yang dipimpin oleh Christina Marcham, Program Manager INSPIRASI, serta tim pengajar dari UnionAID dan BaKTI. Peserta diperkenalkan pada tujuan program, struktur kegiatan, dan kode etik pembelajaran. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi refleksi awal, penyusunan ekspektasi, dan ice breaking.
Hari-hari berikutnya diisi dengan berbagai sesi pembelajaran tematik yang meliputi: ‘Story Telling Workshop’ untuk membangun pemahaman nilai dan identitas peserta (oleh Andi Arifayani), Pengantar riset dan prinsip-prinsip dasar penelitian (oleh Veronika Kanem), Pemahaman konsep pembangunan berkelanjutan, HAM, demokrasi, dan kesetaraan gender.
Peserta juga belajar mengenai konsep-konsep dasar seperti power, agency, equity, dan equality (oleh Victor Matanggaran), Pendekatan Systems Thinking, Pemangku kepentingan dalam pembangunan (oleh Yusri), prinsip dan metodologi penelitian partisipatif, termasuk etika penelitian dan kesadaran bias.
Di sela kegiatan, peserta juga mendapat sesi khusus konseling bersama Psikolog klinis Junita Priskila Rotinsulu. Sesi ini ini dirancang untuk memastikan setiap peserta mendapatkan ruang aman untuk berbagi, merefleksikan tantangan pribadi, dan membangun strategi penanganan stres yang lebih adaptif selama program berlangsung.
Memasuki pekan kedua Residential Learning (9-13 Juni), peserta belajar mengenai isu-isu pembangunan berkelanjutan dalam konteks lokal di Indonesia melalui beberapa sesi luring dan daring dari narasumber yang berpengalaman di bidangnya yakni Perencanaan dan Pembangunan daerah oleh Lusia Palulungan (Program Manager INKLUSI-BaKTI), Pemahaman tentang masyarakat adat Indonesia bersama Rikson Karundeng dan Gerard (Institut Mapantik), Analisis kontekstual Pembangunan partisipatoris di Indonesia Timur bersama Prof. Darmawan Salman (Dosen Fak.Pertanian UNHAS), Masyarakat dan Budaya di Indonesia timur oleh Anwar Rahman, Sesi advokasi dan kampanye oleh Jimmi Silitonga (Head of Production, BBC Indonesia), Hak Asasi Manusia oleh Satryano Pangkey (Direktur LBH Manado), Sesi Konteks Lokal Politik, tata pemerintahaan dan peran CSO oleh Muh. Ilham (Program Manager Humanis) dan Sesi Pengelolaan dan Pelaporan Keuangan oleh Manager Operation BaKTI, Reza Rieuwpassa.
Di penghujung kegiatan, peserta menyusun dan mempresentasikan refleksi serta rencana proyek aksi mereka. Sesi Review & Reflection menjadi sesi penting untuk menggambarkan transformasi personal dan profesional yang dialami peserta selama kegiatan berlangsung.
Residential Learning INSPIRASI 2025 telah memberikan pengalaman belajar yang mendalam, memperkuat pemahaman teoritis sekaligus membangun jejaring antar peserta. Dengan bekal ini, peserta diharapkan mampu melanjutkan riset dan proyek komunitas secara lebih partisipatif dan kontekstual di tahapan program berikutnya.