• adminbakti
  • 28 August 2023

Jeni Karay: Bagaimana Anak Muda Memandang, Mencintai, dan Membangun Papua

“Selamat datang pada masa di mana suami istri bisa bertengkar gegara media sosial, selamat datang pada masa di mana gubernur bisa ketar-ketir karena konten,” begitulah Jeni Karay (Papua Content Creator) dengan gaya bicaranya yang renyah coba mengusik pikiran audiens. 

Di panggung inspirasi, content creator dan juga seorang dosen ini bercerita bagaimana kekuatan media sosial memberi pengaruh dalam kehidupan manusia. Bagaimana anak muda dengan lihainya bermedia sosial dan sekaligus menjadi mitra strategis pembangunan. 

Stigma negatif yang melekat pada Papua di mesin pencari internet membuat sarjana komunikasi UK Petra Surabaya ini resah. Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), korupsi, senjata adalah narasi yang kerap mewarnai laman dunia maya tentang Papua. Padahal ada banyak hal positif yang layak dimunculkan, seperti keindahan dan kekayaan alamnya. 
 
Kemampuan Jeni di bidang komunikasi dimanfaatkan untuk menghadirkan narasi positif tentang Papua melalui sosial media. Ditambah dengan pengetahuan tentang pemrograman yang dimiliki ketika menempuh Pendidikan Strata 2 di Jurusan Sistem Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, ia pun semakin paham bagaimana cara memengaruhi orang lain menggunakan teknologi informasi. Alhasil, Jeni kini berhasil menjadi influencer bagi banyak mitra pembangunan di Provinsi Papua. Ada banyak merek besar dan NGO yang bekerja sama dengannya. 

Di sinilah anak muda dapat berperan dalam pembangunan terutama untuk Papua. Menurutnya, ada banyak hal baik yang dilakukan pemerintah dan NGO di sana tapi belum diinformasikan secara maksimal kepada publik. “Saya selalu bilang ke teman-teman pemerintah dan NGO, kamu punya program bagus tapi kalau tidak sosialisasi, bagaimana orang jadi tahu,” ujarnya. 
 
Selain sebagai penyampai informasi, media sosial juga bisa berdampak di bidang sosial, penggalangan dana misalnya. Ia memberi contoh saat terjadi banjir bandang di Sentani pada 2019. Melalui penyebaran foto dan video di media sosial, bantuan datang dari mana saja bukan hanya dari Papua. “Partisipasi masyarakat bisa dijangkau melalui media sosial, hal sederhana tapi dampaknya besar.” 

Media sosial juga bisa menjadi alat pengawasan atau transparansi publik, yakni bagaimana seluruh masyarakat dapat mengawasi pembangunan melalui media sosial. “Itu satu Indonesia bisa lihat, the power of social media,” ujarnya. 

Tahun ini Jeni mulai mengembangkan Papua Courses. Ia membuka kelas public speaking, program kedinasan dan kelas Bahasa Inggris. Melalui promosi di media sosial media, kelas tersebut selalu habis hingga menambah seat. 

Menutup presentasinya, Jeni menyimpulkan beberapa hal penting yang ia dapatkan selama menjadi content creator. Pertama, media sosial dapat menjadi mitra pembangunan di segala bidang. Kedua, media sosial sangat terjangkau dan tidak membutuhkan banyak sumber daya. Ketiga, sosial media sangat efektif sebagai alat promosi. 

“Pada akhirnya menjadi content creator yang bisa berperan dalam pembangunan sekaligus mencintai daerah kita bukanlah hal mustahil, mulailah dari yang ada dan dari diri sendiri karena apa yang dimulai dari hati akan terasa ke hati yang lain,” pungkasnya.

Simak presentasi Jeni Karay di FFKTI IX