• admin
  • 22 March 2024

Pelatihan Teknis dan Manajerial Pengembangan Pertanian Organik Terintegrasi Kabupaten Sumba Barat Daya

Program Pengembangan Penghidupan Masyarakat yang Inklusif di Pedesaan Kawasan Indonesia Timur (BangKIT) bertujuan untuk meningkatkan akses peluang penghidupan bagi masyarakat yang rentan terhadap kemiskinan dan kerawanan pangan di desa sasaran pada Kabupaten Seram Bagian Timur (Provinsi Maluku) dan Kabupaten Sumba Barat Daya (Provinsi NTT). Program ini mendapatkan dukungan dari Japan Social Development Fund (JSDF) melalui World Bank, dan bekerja sama dengan Yayasan BaKTI (Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia) sebagai lembaga pelaksana yang akan bermitra dengan pemerintah daerah di kedua lokasi untuk mengembangkan perencanaan penghidupan yang inklusif dan berbasis masyarakat, digabungkan dengan penguatan kerja sama di tingkat lokal dalam mendukung inisiatif penghidupan yang dimotori oleh masyarakat.

Musyawarah Perencanaan Penghidupan Berkelanjutan Desa telah dilakukan pada Bulan November-Desember 2023 di Kabupaten SBD. Musyawarah tersebut telah menyepakati usulan rencana kegiatan penghidupan yang akan dikembangkan oleh masyarakat desa. Untuk mengimplementasikan perencanaan penghidupan berkelanjutan desa yang telah disepakati tersebut, dibutuhkan dukungan sumber daya dari berbagai pihak baik dari pemerintah daerah, sektor swasta maupun dari swadaya masyarakat sendiri. Usulan kegiatan tersebut dilakukan pengintegrasiannya melalui mekanisme Perencanaan Pembangunan Desa dan Pemerintah Kabupaten SBD. Secara khusus, program BangKIT akan memberikan dukungan terhadap inisiatif yang berkaitan dengan peningkatan kapasitas masyarakat melalui serangkaian pelatihan keterampilan teknis dan manajerial sebagai bekal pengetahuan dan keterampilan masyarakat saat mengimplementasikan kegiatan yang direncanakan sesuai hasil kesepakatan bersama.

Kebutuhan pelatihan tentang usaha pertanian organik terintegrasi khususnya tanaman komoditi hortikultura dan palawija adalah salah satu usulan kegiatan dalam rencana penghidupan berkelanjutan masyarakat dari beberapa desa di Kabupaten SBD. Untuk itu dilaksanakan pelatihan “Pertanian Organik Terintegrasi” bagi masyarakat desa lokasi program di Kabupaten Sumba Barat Daya. Pelatihan ini berlangsung pada tanggal 18-27 Maret 2024 yang dibagi ke dalam 6 batch.


Pelatihan ini berupa pembelajaran teori dan praktek simulasi langsung. Adapun materi pelatihan meliputi teknik pengelolaan lahan, penyiapan lahan, pemilihan komoditas yang sesuai dengan kondisi lahan, keterampilan penyiapan bibit/benih, penanaman, pemupukan, pemeliharaan, panen hingga pengelolaan hasil panen menjadi salah satu produk turunan, serta strategi pemasarannya. Selain itu juga disampaikan materi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan membuat pupuk dan pestisida organik.  

Pelatihan yang melibatkan 190 orang peserta dari 40 desa di Kabupaten Sumba Barat Daya ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman petani tentang sistem dan teknik budidaya pertanian organik terintegrasi, meningkatkan kemampuan teknis dan pengetahuan petani berkaitan dengan metode pengolahan lahan, teknik penanaman, pemeliharaan, hingga panen dan pengelolaan pasca panen. Selain itu juga untuk meningkatkan pemahaman petani tentang pengelolaan kelompok tani berkaitan tatalaksana, peran atau fungsi kelembagaan dalam mengoptimalkan produksi pertanian serta pemasaran yang berkelanjutan.

Pelatihan ini difasilitasi oleh GS Organik Kupang yang berbagi pengalaman tentang pertanian organik. Pada kegiatan ini para peserta juga melakukan praktek langsung teknik penanaman, pemeliharaan berupa pembuatan pembuatan pupuk dan obat pembasmi hama organik serta penggunaannya, teknik penanganan hama secara alami bagi masyarakat petani dalam pengembangan tanaman komoditi hortikultura. Kegiatan ini merupakan salah satu jalan menuju tercapainya harapan masyarakat untuk mengelola lahan pertanian yang kurang produktif secara optimal dengan berbagai komoditi pertanian holtikultura dan palawija. Hal ini untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga dan pemasaran produksi pertanian.