Papua dan Papua Barat Siap Implementasi SAIK dan Sinergi Perencanaan

Penyiapan dan Penggunaan Aplikasi Sistem Administrasi dan Informasi Kampung Plus (SAIK+) di Provinsi Papua Barat 

Sepanjang periode Oktober-Desember 2020, Provinsi Papua Barat masih dalam proses implementasi penggunaan aplikasi SAIK+ di tingkat kampung. Proses pemutakhiran data SAIK menjadi SAIK+ di Papua Barat dimulai pada Bulan Maret 2020 setelah dilakukan Lokalatih Pelembagaan Sistem Administrasi dan Informasi Kampung Plus (SAIK+) dan Kader Kampung pada bulan Maret lalu. Sejumlah 89 kampung dari empat kabupaten wilayah dampingan program yaitu Manokwari Selatan, Sorong, Kaimana dan Fakfak dipilih sebagai sasaran program SAIK+ di Provinsi Papua Barat.

Proses pendataan hingga penginputan data ini dilakukan sendiri oleh kader-kader kampung yang ada di wilayah kampung sasaran program, dengan didampingi oleh Koordinator Kabupaten (Korkab) dan Koordinator Distrik (Kordis) masing-masing wilayah. Hingga saat ini, sebagian besar kampung telah menyelesaikan penginputan data ke form SAIK+ sementara sisanya sedang dalam pengerjaan. Sementara itu, aplikasi SAIK+ versi offline tengah disiapkan untuk memudahkan dalam pemanfaatan data SAIK. Hal ini mengingat sejumlah wilayah tidak didukung dengan jaringan internet yang memadai. Untuk selanjutnya, data SAIK+ ini akan dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan pembangunan, di antaranya dalam melakukan perencanaan. Selain itu, di masa pandemi COVID-19 ini,  data SAIK pun dimanfaatkan oleh beberapa pemerintah daerah untuk memverifikasi data penerima bantuan sosial COVID-19 di tingkat kampung dan distrik.

Proses koordinasi dengan pemerintah kampung terkait dengan penyelesaian proses pendataan pun terus dilakukan oleh tim KOMPAK-LANDASAN. Sementara itu, koordinasi dengan pemerintah kabupaten juga dilakukan terkait dengan penyiapan keberlanjutan pengelolaan program, integrasi dengan sistem lain di kabupaten ataupun replikasi program oleh kabupaten ke distrik lainnya. Komitmen pemerintah provinsi un dapat terlihat pada replikasi SAIK yang akan dilakukan di seluruh kabupaten di Papua Barat melalui Program PROSPPEK OTSUS.

Penyiapan dan Penggunaan Sistem Informasi Orang Papua (Sio Papua) di Provinsi Papua

Dalam periode Oktober-Desember 2020, Provinsi Papua masih dalam proses implementasi penggunaan aplikasi Sio Papua di tingkat kampung. Saat ini, penginputan data penduduk ke dalam form SIO-Papua masih terus berlangsung. Provinsi Papua memulai proses pemutakhiran data SAIK menjadi Sio Papua pada Mei 2020 dengan melakukan Pelatihan Online Sistem Informasi Orang Papua (Sio-Papua) bagi Koordinator Kabupaten dan Koordinator Distrik di Provinsi Papua. 

Sejumlah 57 kampung dari empat kabupaten yaitu Jayapura, Nabire, Asmat dan Boven Digoel menjadi wilayah sasaran program SIO Papua ini tengah menyelesaikan penginputan data ke form SIO Papua. Sama halnya dengan Papua Barat, proses pendataan hingga penginputan data ini dilakukan sendiri oleh kader-kader kampung yang berasal dari kampung yang menjadi wilayah program. Proses ini berjalan didampingi oleh Koordinator Kabupaten (Korkab) dan Koordinator Distrik (Kordis) masing-masing.

SIO Papua dengan versi offline juga tengah disiapkan untuk memudahkan pemanfaatan data Sio Papua. Mengingat di Papua pun masih terdapat sejumlah wilayah yang tidak dijangkau oleh jaringan internet. Data SIO Papua sendiri telah dimanfaatkan sejumlah wilayah dalam melakukan proses perencanaan di tingkat kampung. Tim KOMPAK-LANDASAN sendiri juga terus melakukan koodinasi dengan pihak kampung untuk mengupdate perkembangan pendataan yang dilakukan. Sementara kepada pemerintah kabupaten, koordinasi dilakukan terkait penyiapan keberlanjutan pengelolaan program ataupun integrasi dengan sistem lain di kabupaten. Salah satunya dapat dilihat pada Kabupten Jayapura yang baru saja melakukan kegiatan Lokakarya Pengintegrasian Sistem Informasi Orang Asli Papua (SIO PAPUA) dan Sistem Data yang Dimiliki Kabupaten Jayapura pada 15 Desember 2020.

Workshop Sinergi Perencanaan Kampung dan Unit Layanan Dasar Kesehatan dan Pendidikan di Papua dan Papua Barat 

Sebagai bagian dari proses  mempersiapkan rencana tahun 2021, model sinergi perencanaan dari Porgram KOMPAK-LANDASAN kembali diperkenalkan di lokasi lainnya. Sama seperti sebelumnya, kegiatan ini dimulai dengan melakukan Workhop Sinergi Perencanaan dengan melibatkan kampung, Puskesmas dan sekolah untuk menyusun perencanaan secara bersinergi. Workshop ini diawali dengan penguatan fasilitator kabupaten yang akan mengawal secara langsung jalannya workshop sinergi perencanaan.
Pada periode ini, workshop sinergi perencanaan ini telah berjalan di lima kabupaten yaitu Manokwari Selatan, Kaimana, Nabire, Asmat dan Boven Digoel. Sementara tiga kabupaten lainnya yaitu Sorong, Fakfak dan Jayapura masih tengah mempersiapkan waktu untuk melaksanakan workshop. Akibat kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi, sejumlah kabupaten mengalami kendala untuk melaksanakan kegiatan. Workshop yang telah berjalan di lima kabupaten ini pun didampingi oleh tim KOMPAK-LANDASAN melalui Koordinator Kabupaten dan Koordinator Distrik. Sementara tim lainnya yang berada di provinsi, karena adanya pembatasan perjalanan ke kabupaten, mengikuti jalannya workshop secara virtual maupun koordinasi dengan Korkab/Kordis ataupun fasilitator kabupaten yang berada di lokasi kegiatan.
Meskipun dengan keterbatasan kondisi yang ada, workshop ini telah menghasilkan rancangan dasar pogram kegiatan yang direncanakan secara bersinergi antara kampung, Puskesmas dan sekolah dasar untuk selanjutnya akan dituangkan dalam dokumen perencanaan masing-masing. Dokumen tersebut berupa dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kampung (RPJMK) dan Rencana Kerja Pembangunan Kampung (RKPK); Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Puskesmas; Rencana Kerja Sekolah (RKS), Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS), serta Rencana Kerja Tahunan (RKT) Sekolah Dasar. Tim KOMPAK-LANDASAN akan terus mengawal proses penyusunan dokumen tersebut hingga selesai. Juga akan mengawal persiapan workshop sinergi perencanaan di tiga kabupaten lainnya yang masih berlangsung.

Dukungan terhadap Program Strategi Peningkatan Pembangunan Kampung – Otonomi Khusus (PROSPPEK OTSUS)

Program Strategi Peningkatan Pembangunan Kampung – Otonomi Khusus (PROSPPEK OTSUS) adalah program pemerintah Provinsi Papua Barat untuk meningatkan tata kelola pemerintahan dan pembangunan di kampung dan distrik dalam bidang ekonomi dan pelayanan dasar yang dikhususkan bagi Orang Asli Papua (OAP). PROSPPEK OTSUS sendiri berupa bantuan keuangan bagi kampung dan distrik untuk mencapai tujuan tersebut. Seluruh kabupaten di Provinsi Papua Barat menjadi sasaran dalam program ini. PROSPPEK OTSUS ini akan berfokus pada empat komponen yang mencakup (1) penguatan Sistem Informasi dan Administrasi Kampung; (2) peningkatan kapasitas kader dan aparatur pemerintah kampung; (3) penguatan distrik dalam melaksanakan BINWAS terhadap Kampung; serta (4) penguatan sinergi bidang pembangunan di kampung.
Penguatan Sistem Administrasi dan Informasi Kampung pada program PROSPPEK OTSUS ini dimaksudkan untuk menunjang tujuan utama dari program ini yaitu meningatkan tata kelola pemerintahan dan pembangunan di kampung dan distrik dalam bidang ekonomi dan pelayanan dasar yang dikhususkan bagi OAP. Selain itu penguatan sinergi bidang pembangunan kampung juga untuk meningkatkan kemitraan antara kampung/kelurahan dan unit layanan dalam peningkatan akses dan kualitas layanan masyarakat. 
Salah satu bentuk dukungan program KOMPAK-LANDASAN terhadap program tersebut dalam periode ini  adalah memfasilitasi Training of Trainer (ToT) Penguatan SAIK+ dan Penguatan Pendampingan Distrik dan Sinergi Perencanaan Pembangunan Kampung . Kagiatan ini berlangsung pada 3-5 Desember 2020 yang diikuti oleh perwakilan Bappeda, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung, Dinas Infokom dan Dinas Dukcapil Provinsi Papua Barat.